Bening

Selalu merindukan ada setitik embun lagi yang akan jatuh pagi ini dan membasahi tanah tandus setiap paginya. Dalam sekarung mimpi sering sekali aku melihat sang periang menangis penuh iba dalam diam terkadang dalam tawanya sendiri, lalu terduduk pasrah di tengah padang gersang. Pikirku berkata, aku tahu ia menunggu para kafilah dari Mempis di barat yang akan melintasi dan membawakan setetes jatuhan embun pagi buatnya, sekedar untuk membasahi bekas bibir manis sang periang yang berganti dengan raut pucat membiru dan retak di setiap sudutnya, kering dan berbau hangus. di situ, di jalan sutera, hal itu memang sudah biasa terjadi di mana para kafilah hilir mudik membawa dagangannya dengan rumusan meninggalkan, ditinggalkan atau tetap sama sekali duduk di atas gurun antara wilayah negeri-negeri anak benua dan negeri-negeri timur nun jauh. Meninggalkan, ditinggalkan dan diam sama sekali, parahnya justru tiga kotak itulah yang harus di pilih salah satunya oleh si periang yang tadi aku kisahkan. tapi, tentu saja itu semua tergantung pada proses yang ia usahakan, setelah itu, biasanya orang orang kafilah dari Mempis atau Babilonia sering menyebutnya dengan istilah tawakkal.

Dengar, kawan, aku hanya sedikit mengingatkan kembali bahwa tiga batang kecil dalam arlojimu tak akan pernah berjalan mundur walau kau berharap hal ajaib itu akan terulang kembali. Mungkin panasnya terik gurun telah membutakan hatimu, bangunlah wahai sobat periangku walau kau mesti tertatih menunggu kafilah selanjutnya, tapi percayalah mereka akan datang menjemput dan memberimu lebih dari sekedar tetesan embun, ya air dari dua kehidupan akan kau miliki kelak, setelah itu basuhlah wajahmu dengan air suci setelah puas kau teguk, nikmati sejuknya dengan rasa penghambaan kepadaNya dan bersyukurlah lewat sujud ikhlasmu. Adukanlah kepadaNya tentang sesuatu yang kau pikirkan dan apa yang kau rasakan sekarang atau suatu hari nanti, niscaya Dia akan tersenyum dan memelukmu dengan hangat ketika kau merengek manja kepadaNya.

"Tuhan sangat pecemburu, tapi Tuhan juga sangat penyayang ".

Selasa Bergeming, Kamar Kusut. 0242180809.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

hmmm...begitu byk makna filosofis di balik kata "embun"..great inspiration^^

BTW,,kok di kamar kusut?