Cangkir Putih Hitam

Aku adalah sang cangkir putih hitam pembawa dua harapan yang di ikat oleh kehidupan, satu untuk kehidupanku kini dan satu untuk kehidupanku kelak.

Harapan pertamaku. Tuhan, aku ingin membelai tanah kelahiranku, bersujud kepadaMu di tanah itu, menciumi aroma tanah yang disirami tetesan hujan selasa petang dan menikmatinya sepanjang hayat. Memang tak disangka, aku dan Ibuku menyukai hal yang sama. analogi kami, tetesan hujan di tanah kering adalah perpaduan aroma khas yang dapat menenangkan jiwa, karena demikian kesukaan kami maka ulangi lagi hal itu untuk kami, Tuhan. Harapan keduaku. Kelak, pertemukan aku denganMu.

Pagi ini sang alam menebar pancaran keindahan dan pesonannya lewat jaring-jaring emas dari taman firdaus, disana terlihat beberapa Wildan menari-nari lincah di tepi sungai madu sambil menjinjing sekeranjang anggur hijau yang manis nan ranum. Aku sang cangkir putih hitam berkata dalam renungan;

"oh Tuhan, aku berharap Engkau tidak akan pernah menjadikanku seorang yang teraniaya".

Implementasi 2:201, Siberbay. 0852150809.

Tidak ada komentar: