Petirku


Segumpal awan mendung berlari kecil di ambang nirwana
Tak berarti titik-titik air akan berjatuhan di muka bumi

Hanya karena kepongahan saja
Sang Petir terpaksa berkata
Aku adalah penguasa jiwa-jiwa yang murung dan tertekan
Hanya akulah permata cahaya dipekatnya malam

Hening bergeming
Gelap menyapa
Dan mata batin pun tertutup
Ketika Sang Nuri tak lagi bernyanyi

Tanta, 16-10-2009

Tidak ada komentar: